Langsung ke konten utama

Puasa Ramadhan, Belajar dari Puasa Kupu-Kupu.

Kupu-kupu adalah hewan yang sangat indah dan menarik. Sayapnya yang berwarna-warni dengan motif-motif tersendiri serta kelincahannya terbang dari satu bunga ke bunga yang lain, menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk melihat bahkan mengagumi makhluk ini.
Kupu-kupu tak hadir begitu saja ke muka bumi, tapi melalui siklus hidup yang disebut metaformosis. Berawal dari telur, lalu telur tersebut menetas menjadi ulat (larva). Banyak dari kita yang merasa jijik, geli, takut, kepada ulat dikarenakan bentuknya, penyebab kulit gatal, perusak tanaman, dan sebagainya. Sehingga ulat begitu identik dengan sesuatu yang buruk.
Begitulah diri kita diumpamakan sebelum menjalani puasa Ramadhan. Kita sering melakukan perbuatan tercela atau kemaksiatan, apa itu berupa seringnya mengeluarkan kata- tidak baik, lalai dalam beribadah, sering menganiaya orang, berbohong, dsb.
Lalu, Ulat tersebut tak ingin dirinya selalu buruk dimata makhluk lainnya, sehingga ia melakukan puasa dalam bentuk kepompong (pupa). Ia menjauhkan diri dari makan dan minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia selama beberapa bulan. Sehingga saat ia telah selesai dari puasanya atau keluar dari kepompong, ulat tersebut berubah menjadi makhluk yang indah yang kita kenal dengan kupu-kupu.
Ini begitu mirip dengan puasa Ramadhan kita, yakni menahan diri dari  lapar dan haus, serta menahan hawa nafsu dunia kita. Namun, banyak dari kita saat menjalani puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, sehingga saat selesai dari bulan ramadhan maka perilakunya tidaklah berubah (tetap melakukan perbuatan buruk).
Saat seekor ulat saja bisa melakukan puasa dengan benar, kenapa manusia (makhluk yang paling sempurna) tidak bisa?
Maka jangan jadikan puasa kita dibulan ini sia-sia agar setelah dari bulan ini kita menjadi pribadi yang lebih baik dan mejadi orang yang bertaqwa dimata Allah ibarat ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Karena Allah SWT sudah memberitahukan bahwa sebaik-baiknya manusia ialah orang yang paling bertakwa.
 
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Hujarat 49:13)
Agar seseorang bisa meraih derajat takwa. Maka dari itu, di bulan yang mulia ini, jangan sampai waktu yang kita miliki terbuang sia-sia hanya menahan lapar dan haus saja. Tetapi, kita juga harus dapat menjaga anggota tubuhnya dari segala perbuatan yang buruk, terutama menjaga penglihatan, pendengaran dan juga lidah kita selama berpuasa. Agar jasmani kita terlatih untuk menghindari keterlibatan dengan hal-hal yang buruk. Dan menjaga hati dari segala pikiran-pikiran buruk, emosi, dan ego. Gunakanlah hati dan pikiran untuk mengingat Allah SWT dan berpikir secara positif.
Ditambah lagi Allah SWT memberitahukan bahwa Ia sudah menyediakan surga bagi orang-orang yang bertakwa.
 
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.(QS Ali Imran 3:133)

Sehingga akan membuat kita lebih semangat untuk menjadi hamba-Nya yang bertaqwa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a Rabithah-Persatuan

Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik, wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik, wa ta ahadat ala nashrati syari'atik. Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wahdiha subuulaha, wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu, wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik, wa jami' lit-tawakkuli 'alaik, wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik... Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Artinya : Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini, telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu. Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya, dan kekalkanlah cintanya, dan tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu, dan indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma...

Bersihkan Hati dari Iri dan Dengki

Rasa iri memiliki arti yakni merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain. Sedangkan dengki (hasad) lebih parah lagi yakni menurut Imam Al-Ghazali,   adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Iri dan d engki merupakan penyakit hati yang sering bersarang pada diri manusia. Yang namanya penyakit tentu saja harus kita hindari atau kita obati.  Karena jelas akan merugikan si penderita penyakit ini. Misalnya saja saat tetangga kita membeli mobil baru atau kulkas baru, awalnya hanya muncul rasa iri lalu lama-kelamaan menjadi dengki dalam hati kita, karena kita tidak senang akan apa yang teman kita peroleh, dan agar nikmat itu hilang, tak jarang kita tularkan kepada orang lain. Kita katakan bahwa barang-barang yang ia miliki diperoleh lewat jalan yang tidak benar. Ada juga yang mencibir, menebar fitnah, dsb. Sehingga akan merusak persaudaraan dan menyebabkan permusuhan. Begitulah saat kita mem...

New Normal ala Muslim?

Dihadapkan dengan situasi pandemik yang tak kunjung usai, maka pemerintah mengeluarkan tatanan hidup baru atau disebut dengan New Normal.  Kunci dari suksesnya program ini tidaklah lepas dari kedisiplinan, islam adalah agama yang mengajarkan kedisiplinan dari awal kehidupan seseorang. Berikut tatanan  new normal  yang disandingkan dengan hidup sebagai muslim sejati. Pertama , Tidak hanya rajin mencuci tangan tapi senantiasa rajin berdzikir untuk selalu mengingat Allah SWT. Kedua , Tidak hanya jaga jarak dengan sesama manusia tapi senantiasa jaga jarak dari maksiat dan hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT. Ketiga , Tidak hanya tingkatkan imun tapi senantiasa tingkatkan iman  agar selalu dijaga dan diperhatikan oleh Allah SWT. Keempat , Tidak hanya selalu gunakan masker saat keluar rumah tapi senantiasa gunakan pakaian yang menutup aurat. Kelima , Tidak hanya mentaati protokol kesehatan tapi senantiasa mentaati syariat dari Allah SWT. Bagi ...