Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Bersedekah Itu Indah

Kata sedekah berasal dari bahasa arab ( shadaqah ) yang memiliki arti yakni pemberian orang muslim kepada orang lain secara spontan tanpa dibatasi waktu dan jumlahnya. Atau pemberian kebaikan kepada orang lain untuk mengharapkan ridha dan pahala dari Allah SWT. Sehinga dengan saling memberi ini akan mucul keindahan-keindahan didalamya. Karena saat kita memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan, maka orang yang menerima tsb akan senang dan kita yang memberikan juga senang karena telah membatu orang lain.  Akan tetapi banyak dari kita yang sekarang menyalah artikan sedekah tersebut sehingga tidak lagi berbuahkan keindahan. Misalnya memberikan pakaian tapi memiliki embel-embel nama di dalamnya. Atau kita menjadi donatur dalam pembangunan sekolah, kita menyebut-nyebut nama kita. Lalu, kita bersedekah hanya ala kadarnya saja, maksudnya seperti sedekah itu telah memiliki batasnya, contohnya di dompet ada uang 1ribu, 5 ribu, dan 20ribu, lalu kita ingin bersedekah, sejenak k

Bersihkan Hati dari Iri dan Dengki

Rasa iri memiliki arti yakni merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain. Sedangkan dengki (hasad) lebih parah lagi yakni menurut Imam Al-Ghazali,   adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Iri dan d engki merupakan penyakit hati yang sering bersarang pada diri manusia. Yang namanya penyakit tentu saja harus kita hindari atau kita obati.  Karena jelas akan merugikan si penderita penyakit ini. Misalnya saja saat tetangga kita membeli mobil baru atau kulkas baru, awalnya hanya muncul rasa iri lalu lama-kelamaan menjadi dengki dalam hati kita, karena kita tidak senang akan apa yang teman kita peroleh, dan agar nikmat itu hilang, tak jarang kita tularkan kepada orang lain. Kita katakan bahwa barang-barang yang ia miliki diperoleh lewat jalan yang tidak benar. Ada juga yang mencibir, menebar fitnah, dsb. Sehingga akan merusak persaudaraan dan menyebabkan permusuhan. Begitulah saat kita memiliki iri

Puasa Ramadhan, Belajar dari Puasa Kupu-Kupu.

Kupu-kupu adalah hewan yang sangat indah dan menarik. Sayapnya yang berwarna-warni dengan motif-motif tersendiri serta kelincahannya terbang dari satu bunga ke bunga yang lain, menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk melihat bahkan mengagumi makhluk ini. Kupu-kupu tak hadir begitu saja ke muka bumi, tapi melalui siklus hidup yang disebut metaformosis. Berawal dari telur, lalu telur tersebut menetas menjadi ulat (larva). Banyak dari kita yang merasa jijik, geli, takut, kepada ulat dikarenakan bentuknya, penyebab kulit gatal, perusak tanaman, dan sebagainya. Sehingga ulat begitu identik dengan sesuatu yang buruk. Begitulah diri kita diumpamakan sebelum menjalani puasa Ramadhan. Kita sering melakukan perbuatan tercela atau kemaksiatan, apa itu berupa seringnya mengeluarkan kata- tidak baik, lalai dalam beribadah, sering menganiaya orang, berbohong, dsb. Lalu, Ulat tersebut tak ingin dirinya selalu buruk dimata makhluk lainnya, sehingga ia melakukan puasa dalam bentuk kepompong