Langsung ke konten utama

Bersihkan Hati dari Iri dan Dengki

Rasa iri memiliki arti yakni merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain. Sedangkan dengki (hasad) lebih parah lagi yakni menurut Imam Al-Ghazali, adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang sering bersarang pada diri manusia. Yang namanya penyakit tentu saja harus kita hindari atau kita obati.  Karena jelas akan merugikan si penderita penyakit ini.
Misalnya saja saat tetangga kita membeli mobil baru atau kulkas baru, awalnya hanya muncul rasa iri lalu lama-kelamaan menjadi dengki dalam hati kita, karena kita tidak senang akan apa yang teman kita peroleh, dan agar nikmat itu hilang, tak jarang kita tularkan kepada orang lain. Kita katakan bahwa barang-barang yang ia miliki diperoleh lewat jalan yang tidak benar. Ada juga yang mencibir, menebar fitnah, dsb. Sehingga akan merusak persaudaraan dan menyebabkan permusuhan.
Begitulah saat kita memiliki iri dan dengki, akan membuat kita gelap mata, hati dan pikiran kita akan selalu diselimuti oleh kebencian dan maksiat, kita akan selalu berusaha dan memikirkan bagaimana caranya agar orang yang kita dengki itu hilang kenikmatannya. Sehingga tak jarang membuat sakit kepala bahkan stress. Juga membuat kita tak lagi fokus kepada potensi-potensi yang kita miliki melainkan kita fokus untuk menghancurkan orang lain. Nau’dzubillahi mindzalik...
Dalam Al-qur’an Allah jua memerintahkan kita untuk menjauhi iri hati karena rezeki tiap orang telah memiliki porsi-porsi rezekinya masing-masing sesuai apa yang ia butuhkan.
Ÿwur (#öq¨YyJtGs? $tB Ÿ@žÒsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# šc%Ÿ2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJŠÎ=tã ÇÌËÈ  
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS. Annisa :32)


Selain itu, iri dan dengki tidak hanya merugikan persaudaraan, fisik, akan tetapi juga berdampak kepada amal kebaikan kita. Mengapa? Karena dengki akan menghapus amal kebaikan kita. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda,

الْعُشْبَ قَالَ أَوْ الْحَطَبَ النَّارُ تَأْكُلُ كَمَا الْحَسَنَاتِ يَأْكُلُ الْحَسَدَ فَإِنَّ وَالْحَسَدَ إِيَّاكُمْ
"Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (Riwayat Abu Daud)

Dari hadist ini, diterangkan bahwa Rasulullah mengibaratkan amal kebaikan kita seperti kayu bakar. Kenapa  kayu bakar? Karena di Arab, di tanah yang tandus, gersang, yang pohon pun sulit tumbuh disana, bayangkan betapa susahnya mencari dan mengumpulkan kayu bakar. Lalu sudah susah-susah pengumpulkannya dibakar begitu saja dengan api sehingga, kayu bakar tersebut menjadi arang, dan arang pun menjadi debu. Sehingga sia-sialah mengumpulkan kayu bakar itu. Begitulah amal kebaikan kita, yang sudah-payah kita kumpulkan tapi lenyap begitu saja karena terbakar oleh hasad yang ada di hati kita.

Tapi, ada dengki yang diperbolehkan yakni dalam dua hal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
 "Tidak boleh hasad (dengki) kecuali pada dua hal. (Pertama) iri kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran. (Dan yang kedua) iri kepada seorang yang diberi Allah hikmah (ilmu), hingga ia memberi keputusan dengannya dan juga mengajarkannya." (HR. Muslim)

Dari hadist ini, sudah jelas kita hanya boleh iri kepada 2 hal. Jika selain 2 hal tersebut cepat-cepat singkirkan iri dengki dari dalam hati kita.

Lalu, bagaimana jika di hati kita terdapat dengki yang tidak diperbolehkan?
1.       Ucapkan ta’awudz dan Turut Bahagia
Saat kita melihat orang lain atau teman kita mendapatkan nikmat atau rezeki, maka jika kiranya rasa iri dan dengki akan timbul di hati segera redam dengan ber-ta’awudz kepada Allah. Sebab iri dan dengki itu timbul tidak lain dan tidak bukan dikarenakan bisikan dari setan. Selagi iri dan dengki belum menjalar keseluruh hati kita, maka lebih baik kita hentikan secepat mungkin. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Lalu ikutlah merasa bahagia atas kebahagiaan teman kita, tersenyum sambil ucapkan selamat kepadanya.
2.      Sadar Bahaya dan Dampak Dengki
Jika kita sadar akan dampak yang timbul karena memiliki hasad (dengki) maka kita akan menghindarinya.
3.      Selalu Bersyukur atas Nikmat Allah
Iri dan dengki membuat diri sendiri lupa terhadap banyaknnya nikmat yang diberikan oleh Allah dan kelebihan yang dimiliki. Kita lebih fokus pada kekurangan bukan potensi kita. Kita selalu merasa kurang dan tidak puas dengan apa yang kita miliki sehingga tak lagi bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.


Di moment ramadhan ini,  kita latih diri dan hati kita untuk tidak iri dan mendengki atas nikmat orang lain. Terlebih dibulan ini akan banyak teman atau tetangga kita beli baju lebaran, beli toples kue yang baru, atau dapat THR, maka janganlah ada iri dan dengki tapi mari kita turut bahagia atas apa yang ia peroleh dan syukur apa yang telah kita miliki. Dengan begitu hati akan merasa lebih tenang dan persaudaraan menjadi erat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a Rabithah-Persatuan

Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik, wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik, wa ta ahadat ala nashrati syari'atik. Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wahdiha subuulaha, wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu, wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik, wa jami' lit-tawakkuli 'alaik, wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik... Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Artinya : Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini, telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu. Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya, dan kekalkanlah cintanya, dan tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu, dan indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma

New Normal ala Muslim?

Dihadapkan dengan situasi pandemik yang tak kunjung usai, maka pemerintah mengeluarkan tatanan hidup baru atau disebut dengan New Normal.  Kunci dari suksesnya program ini tidaklah lepas dari kedisiplinan, islam adalah agama yang mengajarkan kedisiplinan dari awal kehidupan seseorang. Berikut tatanan  new normal  yang disandingkan dengan hidup sebagai muslim sejati. Pertama , Tidak hanya rajin mencuci tangan tapi senantiasa rajin berdzikir untuk selalu mengingat Allah SWT. Kedua , Tidak hanya jaga jarak dengan sesama manusia tapi senantiasa jaga jarak dari maksiat dan hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT. Ketiga , Tidak hanya tingkatkan imun tapi senantiasa tingkatkan iman  agar selalu dijaga dan diperhatikan oleh Allah SWT. Keempat , Tidak hanya selalu gunakan masker saat keluar rumah tapi senantiasa gunakan pakaian yang menutup aurat. Kelima , Tidak hanya mentaati protokol kesehatan tapi senantiasa mentaati syariat dari Allah SWT. Bagi muslim hal di atas